0

Teknik Dokumentasi Sistem Informasi Akuntansi

Posted by Eva Cahyati on 16.16

Pengertian dan Pengguna Teknik Sistem :
  • Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan.
  • Teknik sistem penting bagi auditor intern dan ektern dan juga para personel sistem dalam pengembangan sistem informasi.
  • Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara ektern sebagai seorang konsultan.
Teknik-teknik sistem adalah alat-alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang & mendokumentasikan sistem dan hubungan antara subsistem yang berkaitan.

Teknik Dokumentasi Sistem

Ada beberapa alasan mengapa sistem perlu didokumentasikan.
  1. Untuk merancang atau membuat sebuah sistem. Dokumentasi sistem berguna sebagai media diskusi dan komunikasi antar perancang, analis, maupun programer. 
  2. Selain itu, dokumentasi juga berguna untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan sebuah sistem maupun pengendalian dalam sebuah sistem. Pihak yang berkepentingan dengan evaluasi sistem adalah analis sistem (pada saat si analis sedang menegvaluasi sistem lama yang sudah berjalan) dan auditor (baik auditor internal maupun auditor eksternal). Auditor laporan keuangan hanya dapat melakukan audit jika data laporan keuangan sebuah perusahaan dapat dipercaya (yang berarti dihasilkan dari sistem informasi akuntansi yang memang andal).
  3. Dokumentasi sistem juga berguna bagi mereka ynng sedang mempelajari prosedur dalam sebuah perusahaan. Dokumentasi sistem dapat menjadi media pelatihan karyawan baru.
Yang paling banyak ragamnya adalah teknik untuk mendokumentasikan proses. Berikut adalah sebagian dari teknik untuk dokumentasi proses.
  1. Flowchart program.
Flowchart program biasa dibuat oleh programer untuk menggambarkan alur kode program.
  1. Flowchart sistem.
Flowchart sistem biasa dibuat oleh orang akuntansi untuk menggambarkan sistem operasi dan prosedur dalam sebuah perusahaan. Dalam flowchart ssitem akan terlihat pembagian tugas dan wewenang antar departemen dalam perusahaan. Flowchart sistem ini berguna untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal dalam sebuah perusahaan.
  1. Data Flow Diagram.
Data flow diagram dibuat untuk menganalisis proses bisnis sebuah organisasi. Data Flow Diagram berguna untuk menggambarkan proses, tidak perduli apakah proses tersebut akan dijalankan secara manual atau dengan bantuan komputer. Elemen dalam suatu DFD :
a.    Proses transformasi, digambarkan berbentuk lingkaran.
b.    Arus data, digambarkan berupa anak panah yang masuk atau keluar dari suatu proses transformasi.
c.    Penyimpanan data, digambarkan berupa kotak persegi panjang tanpa tutup di sebelah kanannya.
d.    Data sumber dan data tujuan, digambarkan berupa kotak empat persegi panjang.
            4.    Use Case. 

Flowchart Pembelian Melalui Penawaran

Flowchart pembelian melalui penawaran adalah sebuah flowchart yang menggambarkan alur atau proses di mana supplier melakukan penawaran atas barang miliknya kepada suatu perusahaan dengan harapan perusahaan tersebut mau membeli barang tersebut.
Berikut adalah Flowchart Pembelian Melalui Penawaran dengan sistem pembayaran tunai
 



Prosedur pembelian tunai, supplier mengajukan penawaran:
  • Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penawaran Harga) ke bag pembelian.
  • Bagian pembelian menerima SPH dari pemasok lalu membuat permintaan daftar barang yang dikirim ke bagian gudang.
  • Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat daftar barang yang ada dan dikirimkan ke bagian pembelian.
  • Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu memutuskan apakah akan memesan atau tidak. Jika tidak akan memesan maka berakhir, tetapi juka mau memesan maka bagian pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian) yang dikirim ke pemimpin
  • Pemimpin setelah menerima SPP dari bagian pembelian, jika menyetujuinya akan mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim ke bagian pembelian
  • Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan membuat SOP(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1 akan dikirimkan kepada supplier,SOP lembar kedua akan dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga akan dikirimkan ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan sebagai arsip.
  • Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu supplier membuat faktur, lalu mengirimkan faktur beserta barang yang dibeli kepada bagian pembelian.
  • Bagian pembelian menerima barang dan faktur dari supplier setelah itu mengirimkan barang beserta faktur kepada bagian gudang
  • Bagian gudang menerima barang dan faktur dari bagian pembelian. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP. Laporan penerimaan barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kedua dikirim ke bagian keuangan  beserta faktur.
  • Bagian keuangan  melakukan pembayaran berdasarkan atas SOP, laporan penerimaan barang dan faktur. Pembayaran tersebut dikirim ke supplier .
  • Supplier setelah menerima pembayaran membuat faktur lunas yang dikirimkan ke bagian keuangan.
  • Bagian keuangan menerima faktur lunas dan berdasarkan faktur lunas tersebut bagian keuangan membuat laporan pemeblian tunai rangkap 2, lembar pertama kan disimpan sebagai arsip dan lembar kedua kan dikirimkan ke pemimpin.


Jobdesk dari setiap bagian:
1.    Supplier
Bertanggung jawab untuk mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) ke Bagian Pembelian
-       Menerima Surat Order Pembelian (SOP) dari Bagian Pembelian
-       Berdasarkan SOP, supplier bertugas untuk membuat faktur
-       Mengirimkan faktur beserta barang ke Bagian Pembelian
-       Menerima uang kas dari Bagian Keuangan
-       Membuat faktur lunas
-       Bertanggung jawab untuk mengirimkan faktur lunas ke Bagian Keuangan
2.    Bagian Pembelian
-       Menerima SPH dari Supplier
-       Meminta daftar barang ke Gudang
-       Menerima daftar barang yang ada dari Gudang
-       Jika perlu melakukan pemesanan barang, maka Bagian Pembelian membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP). Jika tidak, maka proses diakhiri.
-       Mengirimkan SPP yang sudah dibuat ke Pimpinan.
-       Menerima SPP yang telah di ACC dari Pimpinan.
-       Membuat SOP rangkap 4:
Lembar 1     : dikirimkan ke Supplier
Lembar 2     : dikirimkan ke Gudang
Lembar 3     : dikirimkan ke Bagian Keuangan
Lembar 4     : disimpan sebagai arsip
-       Menerima faktur beserta barang dari  Supplier
3.    Gudang
-       ertanggung jawab untuk menerima daftar barang dari Bagian Pembelian
-       Bertugas untuk membuat daftar barang yang ada / yang tersedia
-       Mengirimkan daftar barang yang ada ke Bagian Pembelian
-       Menerima Faktur beserta barang dan SOP lembar 2 dari Bagian Pembelian
-       Berdasarkan SOP lembar 2 dan faktur beserta barang tersebut, bagian Gudnag wajib membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 2.
Lembar 1      : disimpan sebagai arsip
Lembar 2     : Laporan Penerimaan barang beserta barang dikirimkan ke Bagian Keuangan
4.    Bagian Keuangan
-       Menerima SOP lembar 3 dari Bagian Pembelian
-       Menerima Laporan Penerimaan Barang lembar 2 beserta barang dari Gudang.
-       Berdasarkan SOP lembar 3 dan Laporan Penerimaan Barang, Bagian Keuangan bertugas untuk melakukan pembayaran kepada Supplier
-       Menerima faktur lunas dari supplier
-       Membuat Laporan Pembelian Tunai rangkap 2
Lembar 1     : dikirimkan ke Pimpinan
Lembar 2     : disimpan sebagai arsip
5.    Pimpinan
-       Menerima SPP dari Bagian Pembelian
-       Berhak untuk memeriksa, apakah  SPP itu layak untuk di ACC apakah tidak. Jika di ACC, maka dikirimkan ke Bagian Pembelian
-       Menerima Laporan Pembelian Tunai lembar 1 dari Bagian Keuangan


Sumber :


0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Berbagi All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.